Operator Hebat Pariwisata di Bali

Pengeluaran pariwisata bisnis, sementara itu, berada di sekitar 25%, hampir semua dari yang menuju produk dan layanan yang berlokasi di Jakarta. Yang mengatakan, perjalanan bisnis dipahami secara luas sebagai segmen ceruk yang berkembang di seluruh negeri. Perkiraan WTTC menunjukkan bahwa pengeluaran perjalanan bisnis di Indonesia akan tumbuh sebesar 5,7% pada tahun 2017, dibandingkan dengan pertumbuhan 4,1% di antara wisatawan liburan. Hal ini mencerminkan bukan karena pelambatan dalam pengeluaran waktu luang tetapi lebih pada daya tarik Jakarta yang berkelanjutan sebagai tujuan perjalanan bisnis. Pergeseran lain yang sedang terjadi saat ini adalah perluasan pariwisata domestik, yang pada 2016 menyumbang sebagian besar dari total pengeluaran wisatawan di Indonesia. Menurut data WTTC, wisatawan domestik menyumbang 57,5% dari keseluruhan pengeluaran pariwisata pada tahun 2016, sementara wisatawan asing menyumbang 42,5% sisanya.

Selain itu, pengeluaran perjalanan domestik diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,5% pada tahun 2017. Angka-angka ini mencerminkan ekspansi kelas menengah Indonesia yang stabil selama dekade terakhir, situasi yang diperkirakan akan memainkan peran yang semakin penting dalam hal pengembangan industri pariwisata di masa mendatang. masa depan. Memang, prakiraan oleh Indonesia Investments, sebuah unit perusahaan investasi swasta Belanda Van der Schaar Investments, menunjukkan bahwa Sewa Denpasar 94 jumlah wisatawan domestik di negara itu akan tumbuh dari sekitar 260 juta pada 2016 menjadi 275 juta pada 2019. Rumah bagi pantai-pantai yang masih asli, terumbu karang, situs-situs keagamaan dan budaya utama, dan industri pariwisata yang berkembang dengan baik, Bali telah menjadi pusat sektor pariwisata Indonesia selama hampir setengah abad. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah kedatangan wisatawan asing ke pulau ini telah berkembang pesat.

Pada tahun 2016, lebih dari 4,9 juta pelancong asing mengunjungi Bali, naik 23% dari 4 juta tahun sebelumnya. Angka ini juga mewakili pertumbuhan 100% selama dekade terakhir. Warga Australia telah lama menjadi persentase terbesar pengunjung ke Bali, dan Indonesia secara umum, meskipun situasi ini secara luas diperkirakan akan berubah selama tahun 2017. Memang, kenaikan belanja konsumen Tiongkok untuk perjalanan dan Sewa Denpasar 95 pariwisata berpotensi berubah secara dramatis wajah pariwisata Indonesia. Jumlah wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia tumbuh menjadi 990.000 pada tahun 2016, mewakili pertumbuhan lebih dari 660% sejak 2008. Pasar sumber utama lainnya ke Bali pada tahun 2016 termasuk Jepang, Inggris, India, Malaysia, dan AS. Terlepas dari angka pertumbuhan yang kuat dan banyak asetnya ini, operator pariwisata di Bali menghadapi sejumlah tantangan. Secara luas, industri lokal menghadapi masalah yang berkaitan dengan kelebihan pasokan kamar hotel dan produk pariwisata lainnya, yang telah sedikit menurunkan pendapatan dalam beberapa tahun terakhir.

Pergeseran untuk melayani wisatawan dari Cina telah menghasilkan masa tinggal yang lebih pendek di seluruh pulau, dan pengeluaran yang lebih rendah untuk hotel dan layanan harian. Masalah sosial yang terkait dengan budaya dan harapan wisatawan di rumah merupakan tantangan utama untuk bergerak maju, meskipun, seperti yang diakui banyak operator lokal, ini juga merupakan peluang bagi industri ini. Ibukota Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang cukup besar dalam hal kedatangan wisatawan selama dekade terakhir. Pada 2015 Jakarta mencatat sekitar 2,3 juta kedatangan rental mobil bali pengunjung internasional. Pasar sumber utama ke ibu kota meliputi Cina, Korea Selatan dan, semakin banyak, negara-negara Timur Tengah, yang merupakan pasar pertumbuhan utama bagi Indonesia di tahun-tahun mendatang (lihat analisis). Tidak seperti Bali, yang melayani hampir secara eksklusif untuk pengunjung waktu luang.